Kenapa Saya Jadi Guru Blogger?
Pertanyaan ini banyak dilontarkan oleh teman-teman saya yang punya profesi sama yaitu guru. Saya menjadi guru sejak lulus kuliah tahun 2010 namun mengenal blog sejak tahun 2012 saat tugas di Banjarmasin. Sampai sekarang blogging sudah menjadi kebutuhan bagi saya. Tadinya saya tidak biasa bahkan males sekali untuk nulis.
Awal mula saya tertarik menjadi blogger adalah saat lihat blog teman saya. Semenjak itu saya langsung mencoba buat blog meskipun pakai platform gratisan (sampai sekarang juga pakai yang gratisan aja). Karena gak tahu harus nulis apa, jadi dulu saya kebanyakan nulis kopas aja. Materinya pun ya materi pelajaran geografi saja.
Tapi lambat laun ada perasaan tidak puas tentang isi blog saya. Lalu perlahan tapi pasti saya coba membuat tulisan sendiri. Awalnya susah tapi sedikit demi sedikit akhirnya terbiasa. Memang menulis itu adalah suatu hal yang luar biasa. Semenjak jadi blogger itu pula saya telah mengikuti berbagai lomba blogging dan karya tulis ilmiah dari tingkat kota hingga nasional dan meraih juara. Dari menulis itulah ternyata prestasi datang. Sungguh tidak bisa disangka-sangka dan sampai sekarang makanya saya terus konsisten menulis.
Dari blog itu pun saya bisa mendapat penghasilan tambahan lewat bisnis online berformat PPC, ya anda tahu lah pasti. Namun bulan lalu blog dan akun saya dihack dan dicuri sehingga tidak bisa lagi diakses. Itu memang kesalahan saya juga tidak mengaktifkan verifikasi dua langkah sebelumnya.
Padahal artikel di blog tersebut sudah mecapai 1000 an lebih. Ada rasa jengkel juga, tapi kalau terus diratapi tidak akan ada habisnya. Lalu saya bangkit dan membuat blog baru ini, dan sebagian artikel di blog sebelumnya akan saya pindahkan ke sini.
Padahal artikel di blog tersebut sudah mecapai 1000 an lebih. Ada rasa jengkel juga, tapi kalau terus diratapi tidak akan ada habisnya. Lalu saya bangkit dan membuat blog baru ini, dan sebagian artikel di blog sebelumnya akan saya pindahkan ke sini.
Guru Harus Menulis |
Dari pengalaman itulah saya mendapatkan pelajaran tentang resiko berbisnis di dunia maya. Tapi yang membuat saya kesal bukan kehilangan akun adsense nya tapi blog saya yang sudah menjadi bagian dari sejarah hidup saya. Banyak orang dan guru geografi di Indonesia yang sudah mengenal blog saya.
Jadi akhirnya saya harus promosi lagi deh. Saya tidak menyerah, blogging sudah menjadi gaya hidup saya. Dengan blogging pun pengetahuan, wawasan dan ilmu saya bertambah. Saya pun banyak mendapat teman baru seperti Om Jay, Pa Dedi Dwitagama dan Pa Namin yang merupakan contoh guru blogger senior.
Jadi akhirnya saya harus promosi lagi deh. Saya tidak menyerah, blogging sudah menjadi gaya hidup saya. Dengan blogging pun pengetahuan, wawasan dan ilmu saya bertambah. Saya pun banyak mendapat teman baru seperti Om Jay, Pa Dedi Dwitagama dan Pa Namin yang merupakan contoh guru blogger senior.
Saya memang tidak bisa diam orangnya. Bagi saya menjadi guru jika hanya pergi seolah, ngajar lalu pulang hanya membuang waktu saja. Ada banyak waktu yang tersisa jika tidak digunakan untuk kegiatan produktif lain. Sampai saat ini saya juga tengah menyelesaikan naskha buku pelajaran geografi SMA kelas X, XI dan XII.
Mudah-mudahan tahun depan bisa goal dan terbit. Bagi blogger atua penulis buku senior yang baca tulisan ini mungkin bisa bantu saya bagaimana cara terbitkan buku di penerbit Indonesia, he. Ya begitulah suka duka jadi guru blogger.
Mudah-mudahan tahun depan bisa goal dan terbit. Bagi blogger atua penulis buku senior yang baca tulisan ini mungkin bisa bantu saya bagaimana cara terbitkan buku di penerbit Indonesia, he. Ya begitulah suka duka jadi guru blogger.
Saya sering bilang ke anak-anak bahwa menulis adalah kegiatan yang dapat meningkatkan daya analisa. Tidak ada alasan umur sudah tua atau tidak punya laptop, menulis adalah sebuah panggilan. Itu pun saya dapatkan setelah saya jadi guru di usia sekitar 23 tahunan.
Bayangkan jika seseorang gemar menulis dari umur belasan, bukan main pastinya nanti di umur 20an, 30an, 40an kemampuan analisa, berfikir dan lainnya pasti sangat jitu. Jadi, mari budayakan menulis sejak dini. Hidup guru blogger.
Bayangkan jika seseorang gemar menulis dari umur belasan, bukan main pastinya nanti di umur 20an, 30an, 40an kemampuan analisa, berfikir dan lainnya pasti sangat jitu. Jadi, mari budayakan menulis sejak dini. Hidup guru blogger.