SUPERVISI PEMBELAJARAN
SUPERVISI PEMBELAJARAN |
PengertianSupervisi Pembelajaran
Setiap pelaksanaan dari pada programpendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang efektifitas dariprogram yang direncanakan. Oleh karena itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yangakan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Supervisi mempunyai pengertianyang luas, supervisi berhubungandengan segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepadaperkembangan kepemimpinan guru-guru dan personil sekolah lainnya di dalammencapai tujuan-tujuan pendidikan. Ia berupa dorongan, bimbingan, kesempatanbagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru. Seperti bimbingan dalamusaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran,pemilihan alat-alat pelajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baik,cara-cara penilaian yang sistematis terhadap fase dan seluruh prosespengajaran, dan sebagainya. Dengan kata lain, supervisi adalah merupakan aktivitas menentukan kondisi-kondisiatau syarat-syarat yang esensi yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuanpendidikan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, supervisi adalah pengawasan utama,pengontrolan tertinggi. Menurut Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto, supervisi adalah segala bantuan yangdirencanakan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembanganguru-guru dan personil sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secaraefektif di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan, yang berupa dorongan,bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru.
Sedangkan pendapat lain mengatakan, bahwa supervisi Pembelajaran adalah suatu usaha pembinaan dalam rangkapeningkatan kemampuan pengelola pembelajaran, baik guru, kepala sekolah, sertatenaga kependidikan lainnya. Dan sasaran terakhir dari supervisi pendidikan adalah tercapainya tujuan pendidikan sesuaidengan kurikulum yang berlaku, serta adanya pembaharuan-pembaharuan yang menujupada pengembangan pendidikan itu sendiri.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkanbahwa supervisi adalah pengawasanatau pengontrolan kepala sekolah secara tertencana terhadap guru-guru dan pegawaisekolah, dengan cara memberikan dorongan, bimbingan, dan kerja sama yang baikguna terciptanya lingkungan kerja yang kondusif, dan tercapainya dunia kerjayang lebih baik dan produktif dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
Supervisi pembelajaran di sekolahlebih diarahkan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam rangka peningkatanproses belajar mengajar. Hal ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah sebagaisupervisor, yaitu melalui pemberian bantuan yang bercorak pelayanan danbimbingan profesional, sehingga guru dapat melaksanakan tugasnya dalam prosesbelajar mengajar. Supervisipembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah, diarahkan pada pembinaan profesiguru yang didasarkan pada:
a. Kepercayaanbahwa guru telah memiliki kemampuan, serta pengembangan diri.
b. Kepercayaanbahwa guru memiliki motivasi atau kemauan untuk meningkatkan profesi secarainovatif.
c. Pelayananpembinaan didasarkan pada pandangan yang obyektif.
d. Adanyamata gerak maju dari setiap pembinaan untuk mencapai hasil yang lebih efektifdan efesien.
Oleh karena itu, dengan adanya peningkatankemampuan guru-gurunya di suatu sekolah, maka kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut akan meningkat pula dan hasil belajar murid dapat lebih baik.Seorang ahli supervisi mengatakanbahwa tujuan supervisi adalahmeningkatkan hasil belajar murid melalui gurunya. Jadi, kepala sekolah selakusupervisor dalam kegiatan supervisitidak langsung menangani murid, tetapi berusaha meningkatkan mutu dan kemampuanguru-gurunya.
Dari skema di atas, maka dapat digambarkanbahwa proses supervisi ditujukankepada guru dan akan menghasilkan peningkatan kegiatan belajar mengajar, yaituuntuk membantu guru dalam hal-hal sebagai berikut:
1) Supayaguru lebih peka terhadap kebutuhan muridnya, mengenal muridnya lebih baik dan bersediameningkatkan usahanya untuk membantu murid-muridnya itu.
2) Supayaguru bersedia dan berusaha mengikuti perkembangan dan kemajuan yang terjadidalam bidang pendidikan dan pengajaran.
3) Supayaguru lebih menguasai cara-cara penyajian bahan menurut pendapat mutakhir yangdigariskan oleh atasan.
4) Supayaguru dapat melaksanakan administrasi sekolah dan administrasi kelasnya lebihtertib dan teratur.
5) Supayakreativitas guru meningkat sehingga ia tidak hanya merupakan pembeo dan penirusaja dalam kegiatan keguruannya.
6) Supayaguru dapat membantu meningkatkan jiwa bergotong royong dan kerja sama disekolah.
7) Supayaguru dapat menemukan dan bersedia mengakui kelemahan-kelemahannya sendiri danberusaha memperbaikinya.
Oleh karena itu, jika kepala sekolah sebagaisupervisor yang ditujukan kepada hal-hal tersebut di atas berhasil, maka kitaakan memperoleh guru yang lebih mampu menjalankan peranannya dalam kegiatanbelajar mengajar di sekolah, dan ini berarti akan semakin meningkatnya hasilbelajar murid dan mutu sekolah.
Program Supervisi Pembelajaran
Untuk mendapatkan sasaran secara optimal,maka kepala sekolah perlu membuat program yang meliputi program tahunan,caturwulanan, bulanan, mingguan, harian, serta kegiatan-kegiatan khususmenjelang akhir tahun dan awal tahun ajaran baru. Kegiatan-kegiatan yangmerupakan program kepala sekolah sebagaimana yang diungkapkan oleh DirjenPendidikan Dasar dan Menengah, yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatanawal tahun ajaran baru
Menetapkan rencanapendidikan atau pengajaran untuk tahun ajaran yang akan berjalan meliputirencana kerja tahunan, kebutuhan tenaga guru, alat-alat dan buku pelajaran, dansebagainya.
2. Kegiatanbulanan
· Awalbulan
Melakukanpenyelesaian kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan gaji pegawai, laporanbulanan, rencana keperluan kantor dan belanja bulanan, kegiatan yang bersifatpemeriksaan secara umum dan memberi petunjuk dan menyampaikan catatan kepadaguru.
· Akhirbulan
Melaksanakan kegiatanpertanggungjawaban pelaksanaan program, keuangan, dan membuat laporan bulanan.
3. Kegiatanmingguan
Kegiatan hari seninmeliputi upacara bendera, senam pagi, penyelesaian masalah atau kasus danmemerika agenda dan arsip sekolah.
Kegiatan pada harisabtu, bersama guru membahas masalah-masalah yang dihadapi, penyelesaiansurat-surat, memeriksa keuangan dan mencek peralatan.
4. Kegiatanharian
Memeriksa daftarhadir guru dan penjaga sekolah.
Memeriksa kebersihansekolah dalam rangka 5 K.
Memeriksa persiapanmengajar guru dan lain-lain.
Menyelesaikansurat-surat dan administrasi lainnya seperti buku murid dan lain-lain.
Mengadakan pengawasandan mengatasi masalah yang ada.
5. Kegiatanmenjelang akhir tahun ajaran
Menutup bukuinventarisasi perbekalan, perlengkapan dan membuat neraca tahunan.
Menyelenggarakan UJjianSekolah, dan Ulangan Harian serta menyusun laporannya.
Melakukan evaluasipelaksanaan KBM pada tahun yang bersangkutan.
Menyusun rencanaperbaikan dan pemeliharaan sekolah dan peralatannya.
Membuat laporan akhirtahun ajaran.
Melaksanakan kegiatanpenerimaan siswa baru.
Melengkapi saranaformat ketatausahaan.
Mengatur, membina danmeningkatkan kesejahteraan guru dan penjaga.
Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran
Sasaran daan Teknik Supervisi Pembelajaran |
1) Supervisi yang baikmengarahkan perhatiannya kepada dasar-dasar pendidikan, cara-cara belajar sertaperkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan.
2) Tujuansupervisi adalah perbaikan danperkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaikimutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam artiluas, termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanankepemimpinan dan human relation yang baik.
3) Fokusnyapada setting for learning, bukan pada seseorang atau sekelompok orang. Semuaorang seperti guru-guru, kepala sekolah, dan pegawai sekolah lainnya, adalahteman sekerja yang sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkanterciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik.
Supervisi Pembelajarandapat dilakukandengan berbagai cara, dengan tujuan agar apa yang diharapkan dari supervisi dapat menjadi kenyataan.Secara garis besar, cara atau pelaksanaan supervisimenurut Ngalim Purwanto (2000:120-122) dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a) Teknik perseorangan
Adalah supervisi Pembelajaranyang dilakukan secaraperseorangan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam teknik perseorangan,yaitu sebagai berikut:
1) Mengadakankunjungan kelas (classroom visitation)
Yang dimaksud dengankunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh seorangsupervisor (kepala sekolah) untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Tujuan untukmengobservasi bagaimana guru mengajar, apakah sudah memenuhi syarat-syaratdedaktis atau metodik yang sesuai. Dengan kata lain, untuk melihat apakekurangan atau kelemahan yang sekiranya masih pelu diperbaiki.
Setelah kunjungankelas selesai, selanjutnya diadakan diskusi empat mata antara supervisor denganguru yang bersangkutan. Supervisor memberikan saran-saran atau nasehat-nasehatyang diperlukan dan guru pun dapat mengajukan pendapat dan usul-usul yangkonstruktif demi perbaikan proses belajar-mengajar selanjutnya.
2) Mengadakankunjungan observasi (observation visits)
Guru-guru dari suatusekolah sengaja ditugaskan untuk melihat/mengamati guru lain yang sedangmendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Misalnyacara menggunakan alat atau media yang baru, seperti audio-visual aids, caramengajar dengan metode tertentu, seperti misalnya sosiodrama, problem solving,diskusi panel, fish bowl, metode penemuan (discovery), dan sebagainya.
Kunjungan observasidapat dilakukan di sekolah sendiri (intraschool visits) atau dengan mengadakankunjungan ke sekolah lain (interschoolvisits). Sebagai demonstran dapat ditunjuk seorang guru dari sekolah sendiriatau sekolah lain, yang dianggap memiliki kecakapan atau keterampilan mengajarsesuai dengan tujuan kunjungan kelas yang diadakan, atau lebih baik lagi jikasebagai demonstran tersebut adalah supervisor sendiri, yaitu kepala sekolah.Sama halnya dengan kunjungan kelas, kunjungan observasi juga diikuti denganmengadakan diskusi di antara guru-guru pengamat dengan demonstran, yangdilakukan segera setelah demonstrasi mengajar selesai dilakukan.
3) Membimbingguru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasiproblema yang dialami siswa.
Banyak masalah yangdialami guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar siswa. Misalnya siswayang lambat dalam belajar, tidak dapat memusatkan perhatian, siswa yang nakal,siswa yang mengalami perasaan rendah diri dan kurang dapat bergaul denganteman-temannya. Meskipun di beberapa sekolah mungkin telah dibentuk bagian bimbingandan konseling, masalah-masalah yang timbul di dalam kelas yang disebabkan olehsiswa itu sendiri lebih baik dipecahkan atau diatasi oleh guru kelas itusendiri daripada diserahkan kepada guru bimbingan atau konselor yang mungkinakan memakan waktu yang lebih lama untuk mengatasinya.
Di samping itu, kitapun harus menyadari bahwa guru kelas atau wali kelas adalah pembimbing yangutama. Oleh karena itu, peranan supervisor terutama kepala sekolah, dalam halini sangat diperlukan.
4) Membimbingguru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah.
Antara lain:
Menyusun programcatur wulan atau program semester;
Menyusun atau membuatprogram Satuan Pelajaran;
Mengorganisasikegiatan-kegiatan pengelolaan kelas;
Melaksanakanteknik-teknik evaluasi pelajaran;
Menggunakan media dansumber dalam proses belajar-mengajar;
Mengorganisasikegiatan-kegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler, study tour, dansebagainya.
b) Teknik kelompok
Ialah supervisi Pembelajaranyang dilakukan secarakelompok, dan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
1) Mengadakanpertemuan atau rapat (meetings).
Seorang kepalasekolah yang baik, umumnya menjalankan tugas-tugasnya berdasarkan rencana yangtelah disusunnya. Termasuk di dalam perencanaan itu antara lain mengadakanrapat-rapat secara periodik dengan guru-guru. Berbagai hal dapat dijadikanbahan dalam rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi, seperti hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaankurikulum, dan sebagainya.
2) Mengadakandiskusi kelompok (group discussions).
Diskusi kelompokdiadakan dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis (biasanya untuk sekolah lanjutan).Kelompok-kelompok yang telah terbentuk itu kemudian diprogramkan untukmengadakan pertemuan/diskusi guna membicarakan hal-hal yang berhubungan denganusaha pengembangan dan peranan proses belajar-mengajar. Di dalam setiapdiskusi, supervisor atau kepala sekolah dapat memberikan arahan-arahan,bimbingan, nasehat-nasehat atau pun saran-saran yang diperlukan.
3) Mengadakanpenataran-penataran (inservice training).
Teknik supervisi kelompok yang dilakukanmelalui penataran-penaratan sudah banyak dilakukan. Misalnya penataran untukguru-guru dalam bidang studi tertentu, penataran tentang metodologi pengajarandan penataran tentang administrasi kelas. Mengingat bahwa penataran-penatarantersebut umumnya dilaksanakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepalasekolah sebagai supervisor adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindaklanjut dari hasil penataran, agar dapat dipraktekan oleh guru-guru.
Masalah-masalah yang dihadapi seorangsupervisor banyak sekali macamnya, dengan alasan yang berlainan dangejala-gejala yang lain pula. Untuk itu, seorang supervisor harus dapatmenyesuaikan sikap dan tindakan-tindakannya sesuai dengan situasi, tempat,waktu, dan individu-individu yang dihadapinya. Di sinilah, seorang supervisormemerlukan pegangan dan pedoman dalam menentukan sikap dan tindakannya.Pegangan dan pedoman itu dinamakan prinsip-prinsip supervisi yang mendasari sikap dan tindakan supervisor.Prinsip-prinsip supervisi menurutMoh. Rifa’i sebagaimana dikutip oleh Ngalim Purwanto, yaitu sebagai berikut:
a) Supervisi hendaknya bersifatkonstruktif dan kreatif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus dapatmenimbulkan dorongan untuk kerja.
b) Supervisi harus didasarkanatas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya.
c) Supervisi harus sederhana daninformal dalam pelaksanaannya.
d) Supervisi harus dapatmemberikan perasaan aman pada guru-guru dan pegawai-pegawai yang disupervisi.
e) Supervisi harus didasarkanatas hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi.
f) Supervisi harus selalumemperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin prasangka guru-guru.
g) Supervisi tidak bersifatmendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan perasaan gelisah atau antipatidari guru-guru.
h) Supervisi tidak bolehdidasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi.
i) Supervisi tidak boleh bersifatmencari-cari kesalahan dan kekurangan.
j) Supervisi tidak dapat terlalucepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh lekas merasa kecewa.
k) Supervisi hendaknya jugabersifat preventif, korektif, dan kooperatif.
Jika hal-hal tersebut di atas diperhatikandan benar-benar dilaksankan oleh kepala sekolah, dapat diharapkan setiapsekolah akan berangsur-angsur maju dan berkembang sebagai alat yang benar-benarmemenuhi syarat untuk mencapai tujuan pendidikan. Akan tetapi kesanggupankepala sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai keberhasilan; antaralain:
1) Lingkunganmasyarakat tempat sekolah itu berada. Apakah sekolah itu berada di kota besar,di kota kecil atau di pelosok. Di lingkungan masyarakat orang-orang kaya, ataudi lingkungan orang-orang yang pada umumnya kurang mampu, di lingkunganmasyarakat intelek, pedagang, petani, dan lain-lain.
2) Besar-kecilnyasekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Apakah sekolah itumerupakan sekolah yang besar, banyak jumlah guru dan murid, memiliki halamandan sebaliknya.
3) Tingkatandan jenis sekolah. Apakah sekolah yang dipimpin itu SD, SLTP atau SMU, semuanyaitu memerlukan sikap dan sifat supervisi.
4) Keadaanguru-guru dan pegawai yang tersedia. Apakah guru-guru di sekolah itu padaumumnya sudah berwewenang, bagaimana kehidupan sosial-ekonomi, hasrat,kemampuan dan sebagainya.
5) Kecakapandan keahlian kepala sekolah itu sendiri. Bagaimanapun baiknya situasi dankondisi yang tersedia, jika kepala sekolah itu sendiri tidak mempunyaikecakapan dan keahlian yang diperlukan, semuanya tidak akan ada artinya.Sebaliknya, adanya kecakapan dan keahlian yang dimiliki oleh kepala sekolah,segala kekurangan yang ada akan menjadi perangsang yang mendorongnya untukselalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakannya.
Sasaran Supervisi Pembelajaran
Ada dua sasaran dalam supervisi Pembelajaran, yaitu kepala sekolah dan guru. Namun, sesuai denganmasalah yang penulis teliti, maka penulis hanya akan menguraikan tentang guruyang dijadikan sebagai sasaran dalam supervisi.Supervisi terhadap guru menyangkutsemua tugas dan tanggung jawab dalam proses belajar mengajar.
Membina guru sebagai salah satu sasaran supervisi, berarti pembinaan dalamupaya meningkatkan profesi seseorang sebagai guru. Untuk itu, ada beberapaunsur yang perlu diperhatikan agar kemampuan guru dapat ditingkatkan, antaralain tentang materi pelajaran, pendekatan dan metode belajar mengajar,penilaian proses dan hasil belajar, alat, bahan dan sumber belajar, dansebagainya. Namun secara keseluruhan, sebagaimana yang diungkapkan oleh DirjenPendidikan Dasar dan Menengah, bahwa ruang lingkup pembinaan terhadappeningkatan profesionalisme guru meliputi hal-hal berikut:
1) Kemampuanmerencanakan proses belajar mengajar;
2) Kemampuanmelaksanakan proses belajar mengajar, yaitu dengan mencari dan menemukan carabelajar mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi, sehingga siswa merasakanbahwa belajar tersebut tidak merupakan beban, akan tetapi merupakan kegemaran;
3) Kemampuanmenilai proses dan hasil belajar;
4) Kemampuanmembuat program tindak lanjut dari pengalaman dan pengamatan selamamelaksanakan proses belajar mengajar.
Fungsi Supervisi Pembelajaran
Telah dijelaskan bahwa kegiatan supervisi ditujukan untuk peningkatanmutu guru yang dapat meningkatkan belajar mengajar, dengan demikianmeningkatkan mutu pendidikan sekolah. Supervisibukan untuk mengawasi guru dan mencari kesalahan guru, tetapi untukpeningkatan, bimbingan dan kadang-kadang arahan. Supervisi mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:
1) Supervisi sebagai kepemimpinan
Supervisor adalahseorang pemimpin, sebagai pemimpin ia mendapatkan kepercayaan dariguru-gurunya, mempunyai pengaruh terhadap guru-gurunya. Dan dengan pengaruhnya,ia dapat memimpin guru-gurunya kearah tujuan yang ingin dicapai. Kepemimpinansupervisor adalah kepemimpinan pendidikan, dan ia adalah seorang pendidik yangmembantu mengembangkan yang didiknya (guru). Ia membantu agar guru-gurunyaberkembang menjadi guru yang lebih baik, yang lebih mampu menjalankantugas-tugas keguruannya.
Sebagai pemimpinsupervisor mempunyai pengaruh terhadap guru-gurunya. Dengan pengaruhnya itu, iadapat memberikan saran, nasihat dan perintah yang dituruti oleh guru. Dengandemikian, ia dapat menimbulkan perubahan dalam cara berpikir, sikap dan tingkahlaku. Dengan kelebihan yang dimilikinya, yaitu pengetahuan dan pengalaman, iamembantu guru-guru yang dipimpinnya agar mereka berkembang menjadi guru yanglebih baik, lebih percaya diri, bertanggung jawab, dan lebih mampu melaksanakantugasnya.
2) Supervisi sebagai koordinasi
Kepala sekolah harusdapat membagi perhatiannya merata kepada semua guru, sebab kemampuan dankebutuhan guru masing-masing berlainan. Guru yang kurang menguasai metode,kurang bergaul dengan orang tua siswa, kurang mampu dalam pengadministrasiankelas dan pengetahuan, maka kepala sekolah adalah tempat untuk memintapenjelasan.
Selain itu kepalasekolah sebagai supervisor juga harus dapat membagi-bagi perhatiannya meratakepada semua guru-gurunya, dapat mengatur cara bekerja mereka, pembagian tugasantara mereka sedemikian rupa, sehingga dapat terpelihara kerja sama yang baik.
Seorang supervisormerupakan koordinator yang dapat membagi-bagi tugas, mengatur pelaksanaantugas-tugas sehingga tidak saling menghambat, memanfaatkan semua tenaga untukkepentingan bersama. Kepala sekolah harus dapat memberikan kesadaran kepadasemua anggota stafnya tentang tugas dan tanggungjawabnya masing-masing, tentangkewajiban profesinya, tetapi tidak melupakan tujuan bersama yang harus dicapaibersama yang memerlukan kerja sama yang baik.
3) Supervisi sebagai sumberpelayanan
Supervisor merupakansumber bagi guru-guru, yaitu sumber nasihat, sumber petunjuk, sumberpengetahuan dan ide. Sedikitnya, ia merupakan sumber informasi yang dapatmemberi tahu di mana dan bagaimana memperoleh sumber yang diperlukan. Bertindaksebagai sumber seperti yang diharapkan itu memerlukan kesungguhan dan kemauan,terutama kesediaan untuk membantu, kesediaan untuk melayani guru-guru dalamusaha mereka meningkatkan kemampuannya.
4) Supervisi sebagai evaluasi
Evaluasi dalam supervisi bermaksud untuk mengetahuiapa yang telah dapat dilaksanakan oleh guru dan bagaimana melaksanakannya,sehingga dengan demikian dapat diketahui kekuatan dan kelemahannya, kelebihandan kekurangannya sehingga dapat menentukan apa yang harus dibantu danbagaimana membantunya.
Dalam supervisi, evaluasi mengikutsertakanguru sejak perencanaan sampai penentuan hasil, karena gurulah yang seharusnyalebih tahu tentang kebutuhannya. Supervisor berfungsi sebagai pembantu yangbersama-sama dengan guru turut mencari dan menemukan hal-hal apa yang perluditingkatkan dan bagaimana meningkatkannya. Jadi, evaluasi dalam supervisi sifatnya kooperatif,dilakukan oleh kepala sekolah atas dasar kerja sama dengan guru, sehinggadiharapkan hasil yang memuaskan.
Menurut Ngalim Purwanto, menyebutkan bahwafungsi-fungsi supervisi antara lain:
a) Dalambidang kepemimpinan
Menyusun rencanabersama
Mengikutsertakananggota (guru, pegawai)dalam berbagai kegiatan.
Memberi bantuankepada anggota dalam menghadapi dan memecahkan segala persoalan.
Membangkitan dan memupuk semangat dan moral kelompok.
Mengikutsertakananggota dalam putusan-putusan.
Membagi danmendelegasi wewenang dan tanggung jawab anggota, sesuai dengan fungsi dankecakapan masing-masing.
Mempertinggi dayakreatif anggota.
Menghilangkan rasamalu dan rasa rendah diri pada anggota kelompok sehingga mereka beranimengemukakan pendapatnya demi kepentingan bersama.
b) Dalambidang hubungan kemanusiaan
Memanfaatkankekeliruan atau kesalahan yang dialami untuk menjadi pelajaran, selanjutnyamemperbaiki diri.
Membantu mengatasikekurangan, kesulitan yang dihadapi anggota.
Mengarahakananggota-anggota ke arah demokratis.
Memupuk rasa salingmenghormati antara anggota.
Menghilangkan rasacuriga mencurigai antara anggota.
c) Dalampembinaan proses kelompok
Mengenalmasing-masing pribadi anggota, kelemahan maupun kemampuan.
Menimbulkan danmemelihara sikap percaya mempercayai antara anggota dan pemimpin.
Memupuk sikap dankesediaan tolong menolong.
Bertindak bijaksanadalam menyelesaikan pertentangan.
Memperbesar rasatanggung jawab antar anggota.
Menguasaitenik-teknik rapat.
d) Dalambidang administrasi personal
Memilih personel yangmemiliki syarat dan kecakapan yang diperlukan.
Menempatkan personelpada tempat dan tugas yang sesuai.
Mengusahakan susunankerja.
e) Dalambidang evaluasi
Menguasai danmemahami tujuan pendidikan.
Menguasai dan memilikinorma-norma atau ukuran yang akan digunakan sebagai kriteria penilaian.
Menguasaiteknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, benar dandapat diolah menurut norma yang ada.
Menafsirkan danmenyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapatkan gambaran tentangkemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan perbaikan.
Sumber Bacaan :
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka
Depdikbud. Bahan Dasar Peningkatan WawasanKependidikan Guru Agama Islam Sekolah Dasar, Jakarta: Direktorat JenderalPendidikan Dasar dan Menengah
Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto. AdministrasiPendidikan,Jakarta: Mutiara
Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto. Administrasidan Supervisi Pendidikan, Bandung:Remaja Rosda Karya,