Kebudayaan Dongson
Kebudayaan Dongson – Halo sobat rumpunnews.com dikesempatan ini penulis akan membagikan sebuah artikel yang mengenai tentang Kebudayaan Dongson meliputi Pengertian Kebudayaan Dongson, Peninggalan Kebudayaan Dongson, Perkembangan Kebudayaan Dongson di Indonesia, Penyebaran Kebudayaan Dongson yang tentunya akan penulis berikan uraian secara detail berikut ini.
Pengertian Kebudayaan Dongson
Daftar isi
Budaya Dongson merupakan gambaran sebagai karya dari kelompok Austronesia, terutama yang terletak di pantai Annam, tepatnya pada abad ke-5 SM. SM Dan mekar berada di hadapan Kristus. Culturenya sendiri mengambil nama dari Dongson pada Tanh hoa.
Komunitas Dongson merupakan komunitas peternak dan juga petani yang dapat untuk diandalkan. Dia memiliki ilmu pengetahuan, berternak kerbau dan babi dan pandai memancing. Dari badai petir mereka terlindung dari resiko banjir.
Rumah mereka berukuran besar berlantai dengan atap dengan bentuk melengkung yang menghadap kearah teras. Selain dari pertanian, komunitas Dongson juga sangat dikenal sebagai komunitas pelaut, tidak hanya oleh para nelayan namun juga oleh pelaut yang telah menyeberangi Laut Cina dan deretan pantai selatan terhadap berbagai perahu.
Peninggalan Kebudayaan Dongson.
Berikut merupakan beberapa contoh peninggalan dari kebudayaan dongson, antara lain.
Arca Perunggu
Arca ini berbentuk patung yang bermacam seperti contohnya seseorang yang sedang menari, ada juga yang sedang menaiki kuda, dan ada yang sambil memegang sebuah busur beserta anak panah.
Kemudian hasil dari penemuan arca (patung) banyak ditemukan pada wilayah tempat patung-patung tersebut ditemukan misalnya seperti pada daerah Bangkina yaitu di Riau, lalu di daerah Lumajang, kemudian ada juga di daerah Bogor dan kota Palembang.
Kapak Corong
Kapak corong merupakan sebuah peninggalan zaman yang bersejarah, yang memiliki bentuk seperti sebilah kapak yang terbuat dari bahan perunggu serta di bagian atasnya membentuk sebuah corong.
Banyak yang menyebut Kapak ini dengan corong atau disebut kapak sepatu karena pada bagian atasnya akan berbentuk seperti corong dan juga benda ini kerap dimanfaatkan sebagai tempat untuk dapat menaruh tangkai kayu yang berbentuk menyiku seperti bentuk dari kaki.
Penyebaran dari peninggalan bersejarah ini banyak juga ditemukan pada daerah seperti di Sumatra Selatan, lalu pulau Jawa, lalu di Bali, kemudian terdapat juga di Sulawesi Tengah, di papua, ada juga yang ditemukan di Sulawesi Selatan, di Pulau Selayar, dan yang terakhir ditemukan di Daerah sekitar Danau Sentani.
Nekara Perunggu
Nekara adalah suatu peninggalan yang sejarah dan memiliki bentuk yang menyerupai sebuah benda yang terbuat dari bahan perunggu seperti layaknya dandang yang telah terlungkup atau dapat dikatakan semacam bentuk kerumbung yang berpinggang dimana di bagian tengah dan atasnya yang tertutup.
Jika kita perhatikan gambar diatas pada bagian dinding nekar terdapat berbagai macam hiasan, misalnya sebagai sebuah garis lurus dan juga ada yang berbentuk bengkok, dengan berbagai corakan seperti pilin-pilin, lalu corak bintang, corak rumah, kemudian ada perahu, serta sebuah pemandangan.
Hasil penemuan dari nekara perunggu sendiri yang hampir banyak dijumpai didaerah Bali, lalu pada Pulau Sengean didekat Sumba, kemudian di Pulau Selayar, dan ada juga yang ditemukan didaerah Sumatra, serta ada juga didaerah Nusa Tenggara Timur dan kemudian terdapat juga di daerah Kepulauan Kei.
Namun hasil dari berbagai penemuan nekara di Indonesia bagian Timur sangat berbeda karena memiliki ukuran yang lebih besar apabila di bandingkan dengan nekara yang di temukan di Negara Indonesia bagian sebelah Barat, contohnya seperti di daerah Jawa dan daerah Sumatra.
Kebanyakan orang Alor mengenal nekara ini yang lebih kecil dengan sebutan yakni Moko. Dan berdasarkan dari hasil oleh penelitian dimana pada masanya nekara ini kerap dimanfaatkan apabila ada sebuah upacara atau ritual.
Bejana Perunggu
Bejana Perunggu merupakan sebuah hasil dari peninggalan di zaman sejarah dengan mulai membentuk seperti sebuah periuk namun ia memiliki bentuk yang Langsing dan juga bentuk gepeng.
Penemuan bejana ini saat itu banyak juga ditemukan didaerah Kerinci yaitu (Sumatra bagian Barat) serta di Madura.
Tetapi pada keduanya memiliki kesamaan yaitu terdapat pada hiasan di ukiran yang hampir serupa dan juga sangat indah, yang berupa sebuah gambaran geometri serta bentuk pilin-pilin yang sangat hampir menyerupai suatu huruf yaitu huruf “j”.
Perhiasan Perunggu
Kemudian penemuan yang bersejarah lainnya yaitu Perhiasan perunggu, yang memiliki bentuk misalnya gelang, ada kalung, ada juga seperti macam-macam anting-anting, serta ada juga cinin.
Hasil penemuan ini adalah sebuah Peninggalan yang banyak di temukan, didaerah seperti wilayah Anyer (Banten),lalu seperti di Plawangan didekat wilayah Rembang yakni daerah Jawa Tengah, lalu selanjutnya ada didaerah Gilimanuk (Bali),dan terakhir juga ditemukan didaerah Malelo (Sumba).
Perkembangan Kebudayaan Dongson di Indonesia.
Kebudayaan Dongson awal berkembang di Indochina pada masa peralihan dari periode Mesolitik dan periode Neolitik yang kemudian pada periode Megalitik.
Kemudian yang menjadi penyebab pengaruh dalam berkembangnya kebudayaan Dongson hingga meluas sampai ke Negara Indonesia dan kemudian dikenal sebagai peradaban masa kebudayaan Perunggu tepat pada abad sekitar 1000 SM hingga 1 SM.
Hasil dari Penemuan tersebut bisa didapatkan beragam benda-benda dari masa kebudayaan DongSon yang merupakan penemuan penting oleh sebab benda tersebut terbuat dari logam yang ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.
Lalu kemudian pada Budaya perunggu hampir sama dengan gaya Dong Son mulai menyebar luas hingga di kawasan wilayah Asia Tenggara dan di beberapa daerah kepulauan Indonesia.
Seperti nekara, yang menunjukkan adanya sebuah pengaruh yang cukup sangat kuat. Dan kemudian Nekara dari tipe Heger 1 ini memiliki kecocokan yang indentik dengan nekara yang bagus dan merupakan yang tertua berada di Vietnam.
Kemudian mulai muncul penemuan -penemuan benda perunggu lain yang pada waktu itu ditemukan di wilayah Dong Son serta terdapat juga berbagai kuburan dari hasil penemuan itu, misalnya seperti daerah di Vie Khe, kemudian di Lang Cha dan selanjutnya di wilayah Lang Var.
Satu neraka memiliki besar berisi 96 mata bajak dan perunggu bercorang. Nekara yang lebih penting ditemukan di wilayah Indonesia tepatnya di pulau Sangeang dekat daerah Sumbawa yang berisi berbagai hiasan gambar orang yang hampir menyerupai pakaian dinasti Han.
Pengamatan menarik dari berbagai Berner Kempres yang menunjukkan bahwa semua nekara yang telah ditemukan di Bali mempunyai 4 patung katak pada bagian pukulnya. Untuk menambah hiasan ini yang lebih naturalistik, seperti pada gambar rumah, lembaran lilin tadi langsung bisa ditambah goresan gambar yang kalian kehendaki.
Kemudian lembaran lilin ini, yang telah di hias itu kembali ditutup dengan tanah liat yang memiliki fungsi sebagai cetakan pada bagian luar, setelah itu terlebih dahulu diberi beberapa paku penjaga jarak.
Penyebaran Kebudayaan Dongson
Kebudayaan Dongson ini telah tumbuh dan berkembang dengan pesat di situs Dongson, di dalam hal ini ditemukan juga sebuah karya-karya budaya yang merupakan bentuk hasil dari adanya sebuah inspirasi oleh beberapa kebudayaan itu sendiri, sehingga misalnya di bagian selatan di Semenanjung Indochina (seperti di Samrong, di Battambang yang berada di Negara Kamboja) sampai juga didaerah Semenanjung Melayu (yaitu Sungai Tembeling di daerah Pahang dan juga di Klang di daerah Selangor) hingga sampai ke Nusantara yaitu Negara kita (Indonesia).
Demikianlah artikel yang mengangkat pembahasan mengenai tentang Kebudayaan Dongson, harapan penulis semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga bisa saling berbagi informasi selalu, sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya.
Baca Juga :