Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Taksonomi Ordo Tanah Sistem USDA

Klasifikasi tanah dalam ordo, sub ordo dan grup ditekankan pada sifat-sifat tanah yang merupakan hasil proses pembentukkan tanah yang dominan dan menentukan tingkat perkembangan tanah yang bersangkutan.

Ordo tanah dibedakan menurut ada tidaknya serta jenis horizon penciri (diagnostic horizon) atau sifat-sifat tanah lain yang merupakan hasil dari proses pembentukkan tanah. Berikut ini pengelompokkan ordo tanah di permukaan bumi: 

Baca juga:
Ukuran satuan astronomi
Teori terbentuknya bumi dan tata surya
Fungsi desa bagi wilayah di sekitarnya

1. GELISOL
Tanah ini mengalami permafrost atau horizon yang membeku permanen atau bahan gelik yaitu bahan mineral atau organik yang memiliki krioturbasi dan atau es dalam bentuk lensa atau biji. Tingkat kesuburan alaminya berjenis sedang.

2. ENTISOLS
Tanah ini tidak punya horizon pedogenik (berasal dari pembentukkan tanah) yang jelas. Tanah ini juga tidak punya horizon bawah penciri/diagnostik kecuali epipedon okrik, albik atau plaggen dan anthropik, epipedon yang dihasilkan oleh pengaruh manusia. Setara dengan Aluvial, Regosol, Litosol, Ranker atau tanah berbatu lainnya. Kesuburan alminya antara sedang hingga rendah.

3. VERTISOLS
Tanah dengan kandungan liat tipe 2 : 1 (smektit/montmorillonit) > 30 % dan terdapat retakan-retakan. gilgei, dan atau bidang kilir (slinckenslide). Setara dengan Grumosol, Black Tropical Clays. Baca juga: Lumut kerak dan reproduksinya
Taksonomi Ordo Tanah Sistem USDA
Klasifikasi Ordo Tanah, pic: www.nrcs.usda.gov

4. INCEPTISOLS
Tanah dengan horizon bawah penciri kambik, telah terdapat proses pembentukkan tanah alterasi seperti terbentuknya struktur, kenaikan liat pada horizon B, perubahan warna horozon B, terbentuknya epipedon molik, umbrik, histik juga padas (duripan). Setara dengan Andosol, Kambisol, Latosol, Aluvial, Regosol, Brown Forest Soil dan Glei Humus. Tingkat kesuburan rendah - tinggi.

5. ANDISOLS
Tanah yang terbentuk dari bahan abu vulkanik muda, memilik bobot isi rendah, mengandung mineral-mineral berordo pendek atau mineral amorf serta berpotensi fiksasi fosfat tinggi. Setara dengan Andosol, Regosol, dan Volkan. Kesuburannya antara sedang-tinggi. Baca juga: Soal geografi tenaga endogen dan eksogen

6. ARIDISOLS
Tanah di daerah beriklim kering, arid, semi arid yaitu wilayah gurun dan semi gurun, memiliki epipedon okrik dan anthropik serta horizon bawah penciri argilik atau natrik. Setara dengan Solonetz, Sicrozem, Solonchaks.

7. MOLLISOLS
Tanah dengan epipedon mollik dan horizon bawah penciri argilik, kandik, natrik, atau kambik serta memiliki kejenuhan basa yang tinggi diatas 50%. Setara dengan Brunizem, Renzina, Chesnut Soils, Chemozem, Solonetz, Brown Forest Soil, dan Glei Humus. Tingkat kesuburannya sangat tinggi. Baca juga: Faktor penentuan lokasi industri

8. SPODOSOLS
Tanah dengan horizon spodik atau plasik dan dapat memiliki padas fragipan atau horizon albik. Setara dengan Podzols, Podsol Air Tanah, Brown Podzolic Soils. Kesuburannya rendah.

9. ALFISOLS
Tanah dengan horizon argilik, kandik atau natrik dengan kejenuhan basa > 35%. Setara dengan Planosol, Non Calcic Brown. Grey Brown Podzolic, Mediteran. Kesuburannya tinggi.

10. ULTISOLS
Tanah dengan horizon argilik atau kandik, dengan atau tanpa padas fragipan serta kejenuhan basa < 35%. Selevel dengan Podzolik Merah dan Kuning, Latosol atau Laterit. Kesuburannya rendah. Baca juga: Ciri tanah aluvial dan pemanfaatannya

11. OXISOLS
Tanah memiliki horizon oksik atau kandik dengan cadangan mineral rendah. Setara dengan Laterit dan Latosol. Kesuburannya rendah.

12. HISTOSOLS
Tanah bertipe gambut yang berasal dari akumulasi bahan organik. Setara dengan tanah Gambut dan Organosol. Kesuburannya sedang - tinggi. 

Baca juga: 
Rumus pertumbuhan penduduk
Pengertian dan ciri negara berkembang
Pembahasan soal UN Geografi lengkap