Penumbuhan budi pekerti di sekolah sebenarnya telah dilakukan guru jauh sebelum ada peraturan yang mengaturnya, tetapi melalui Permendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang berlaku sejak 13 Juli 2015, paling tidak guru mempunyai pedoman yang jelas tentang poin-poin yang harus dilakukan.Melalui peraturan ini dijabarkan secara jelas kegiatan wajib yang harus dilaksanakan dan pembiasaan baik yang dapat dilakukan di sekolah.Kegiatan wajib yang harus dilaksanakan disekolah antara lain :Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing.Melaksanakan upacara bendera.Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah air.Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan satu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara).Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: visi, aturan, materi, dan rencana capaian belajar.Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan rumah untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan orangtua.Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan kemampuan siswa.Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain buku mata pelajaran (setiap hari).Seluruh warga sekolah (guru, tenaga rumpunnews, siswa) memanfaatkan waktu sebelum memulai hari pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani, dilaksanakan secara berkala dan rutin, sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu.Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa.Baca Juga :Contoh Kebiasaan Baik di SekolahDisamping kegiatan wajib yang harus dilakukan terdapat pula contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat diterapkan di sekolah dan di lingkungan rumah, seperti :Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat;Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana dan hikmat.Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa melalui berbagai media dan kegiatan.Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan.Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah.Guru dan tenaga rumpunnews datang lebih awal untuk menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan orangtua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing keluarga.Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya.Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang mengalami musibah atau kesusahan.Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa.Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian regu.Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas.Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan setempat.Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya).Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan pertanyaan kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai isyarat akan mengajukan pertanyaan;Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan-kegiatan bersama/berkelompok;Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolahMasyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar sekolah.Masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa di dalam sekolah.Kebanyakan dari kita pasti sudah melaksanakan beberapa hal wajib dan contoh-contoh pembiasaan baik diatas, tetapi mungkin juga belum menyeluruh atau mungkin telah melaksanakan lebih baik daripada penjabaran aturan tersebut. Harapan kita semua untuk menciptakan generasi penerus yang lebih baik dan bermoral.Silahkan tinggalkan komentar anda tentang penerapan aturan ini dan hal-hal yang sulit dilakukan didaerah Bapak/Ibu guru, semoga mendapat perhatian dari pemerintah.
Penumbuhan budi pekerti di sekolah sebenarnya telah dilakukan guru jauh sebelum ada peraturan yang mengaturnya, tetapi melalui Permendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang berlaku sejak 13 Juli 2015, paling tidak guru mempunyai pedoman yang jelas tentang poin-poin yang harus dilakukan.
Melalui peraturan ini dijabarkan secara jelas kegiatan wajib yang harus dilaksanakan dan pembiasaan baik yang dapat dilakukan di sekolah.
Kegiatan wajib yang harus dilaksanakan disekolah antara lain :
- Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing.
- Melaksanakan upacara bendera.
- Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah air.
- Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan satu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara).
- Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: visi, aturan, materi, dan rencana capaian belajar.
- Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan rumah untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan orangtua.
- Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan kemampuan siswa.
- Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain buku mata pelajaran (setiap hari).
- Seluruh warga sekolah (guru, tenaga rumpunnews, siswa) memanfaatkan waktu sebelum memulai hari pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani, dilaksanakan secara berkala dan rutin, sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu.
- Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa.
Baca Juga :Contoh Kebiasaan Baik di Sekolah
Disamping kegiatan wajib yang harus dilakukan terdapat pula contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat diterapkan di sekolah dan di lingkungan rumah, seperti :
- Pada bulan Desember 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar mengeluarkan buku panduan penilaian sekolah dasar (SD). Buku panduan ini dibuat agar dapat dijadikan pedoman dan acuan bagi kepala sekolah, guru maupun pihak-pihak lain. Yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan seperti orang tua peserta didik.Buku panduan penilaian ini memiliki pemahaman yang sejalan dengan implementasi kurikulum 2013. Meskipun demikian untuk sekolah yang masih menerapkan kurikulum 2006 tetap perlu untuk mempelajari buku panduan ini sebagai acuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengolah serta melaporkan hasil penilaian.Baca Juga : Buku Panduan Penilaian SMPTerdapat pula pedoman bagi guru untuk melaksanakan program remedial bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).Meskipun buku panduan ini cukup lengkap membahas tentang tata cara penilaian untuk tingkat sekolah dasar. Tetapi tidak menutup kemungkinan guru untuk mengembangkan serta mengambil referensi lain dalam proses penilaian demi peningkatan mutu peserta didik serta profesionalisme guru itu sendiri.Buku panduan dalam bentuk file PDF dan dapat diunduh melalui link dibawah ini :Panduan Penilaian Untuk Sekolah Dasar (SD)
- Penyelenggaraan Ujian Sekolah pada jenjang sekolah dasar dan madrasah (US/M) tahun pelajaran 2015/2016 sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor : 045/H/Hk/2015 Tentang Prosedur Operasional Standar Ujian Sekolah/Madrasah Pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Luar Biasa, Dan Penyelenggara Program Paket A Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jadwal berikut ini :Update terbaru : Kisi-Kisi Ujian Nasional 2017/2018Hari dan TanggalWaktuMata PelajaranSenin,16 Mei 201608.00 – 10.00Bahasa IndonesiaSelasa,17 Mei 201608.00 – 10.00MatematikaRabu,18 Mei 201608.00 – 10.00IPAJumlah butir soal sama dengan tahun 2015 yaitu untuk Bahasa Indonesia sebanyak 50 butir soal, Matematika 40 butir soal, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebanyak 40 butir soal. Dengan komposisi 25% disusun oleh kementerian (pusat) dan 75% disusun oleh provinsi dengan melibatkan para pendidik yang mewakili seluruh kabupaten/kota.Baca Juga : Analisis Kisi-Kisi Ujian Sekolah 2016 Mata Pelajaran MatematikaPeserta didik dinyatakan lulus US/M apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan nilai US/M. Dan peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memeroleh nilai sikap/perilaku minimal baik, dan lulus US/M.Baca juga:Soal Latihan Ujian Sekolah Update Februari 2016Soal Latihan Ujian Sekolah Update Maret 2016Kisi-kisi ujian sekolah untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan lampiran peraturan kepala badan penelitian dan pengembangan kementerian pendidikan dan kebudayaan nomor : 046/H/HK/2015 tertanggal 17 desember 2015 dapat diunduh (download) melalui link dibawah ini :KISI-KISI UJIAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016Selain kisi-kisi untuk tingkat SD/MI, dapat pula diunduh kisi-kisi ujian sekolah untuk setiap mata pelajaran pada jenjang SMP dan SMK maupun SMA. semoga bermanfaat :KISI-KISI TINGKAT SMPKISI-KISI TINGKAT SMAKISI-KISI TINGKAT SMK
- Setiap orang tua pasti menginginkan anak mereka menjadi sukses, baik agama, keluarga, dan karir. Untuk menunjang itu semua, maka perlu adanya pengelolaan keuangan yang baik dalam setiap keluarga.Dengan pengelolaan yang baik maka segala bentuk pengeluaran akan dapat diperhitungkan dengan baik. Bahkan jika harus ada pengeluaran tidak terduga, juga akan dapat teratasi.Tapi taukah Bapak dan Ibu, pengelolaan keuangan ini harus ditanamkan sejak dini ?Perlu dipahami bersama bahwa anak tidak dapat dengan sendirinya mampu mengelola keuangan ketika dewasa tanpa campur tangan orang tua dalam pendidikan keluarga semasa anak tersebut masih kecil.Baca juga : Lomba Video Pendek KemdikbudPengelolaan keuangan ini sudah seharusnya diajarkan sejak usia dini, dengan mengatur uang yang diberikan orang tua untuk jajan. Orang tua juga sebaiknya mengajari anak untuk menyisihkan sebagian uang jajannya untuk di tabung.Mengajari anak untuk menabung, berarti juga telah mengajari anak untuk memproteksi dirinya dimasa depan. Selain itu juga menghindarkan anak dari sikap berfoya-foya.
- Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat;
- Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana dan hikmat.
- Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa melalui berbagai media dan kegiatan.
- Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan.
- Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah.
- Guru dan tenaga rumpunnews datang lebih awal untuk menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
- Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan orangtua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing keluarga.
- Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.
- Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya.
- Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang mengalami musibah atau kesusahan.
- Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa.
- Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
- Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
- Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.
- Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian regu.
- Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas.
- Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan setempat.
- Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya).
- Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan pertanyaan kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai isyarat akan mengajukan pertanyaan;
- Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan-kegiatan bersama/berkelompok;
- Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah
- Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar sekolah.
- Masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa di dalam sekolah.
Kebanyakan dari kita pasti sudah melaksanakan beberapa hal wajib dan contoh-contoh pembiasaan baik diatas, tetapi mungkin juga belum menyeluruh atau mungkin telah melaksanakan lebih baik daripada penjabaran aturan tersebut. Harapan kita semua untuk menciptakan generasi penerus yang lebih baik dan bermoral.
Silahkan tinggalkan komentar anda tentang penerapan aturan ini dan hal-hal yang sulit dilakukan didaerah Bapak/Ibu guru, semoga mendapat perhatian dari pemerintah.